Jangan Cuma Membunyikan Al-Qur’an

Abstraksi – “Manusia diperintahkan untuk mengamalkan Al-Qur’an; tapi mereka menjadikan membacanya itu amal” (Hasan Al-Bashri). Diantara bid`ah terhadap Al-Qur’an adalah membaca cepat yang tidak disertai tadabbur, pendalaman makna, dan tidak merespon nasehat. Termasuk juga mencukupkan diri pada menghafal huruf-hurufnya tanpa memahaminya. Bukankah murid-murid Rasulullah jika menerima sepuluh ayat, mereka tidak akan beranjak ke ayat selanjutnya sebelum memahami dan mengamalkan?
Continue reading “Jangan Cuma Membunyikan Al-Qur’an”

Fatihah 10 Style Al-Afasy

upload:
fatihah 10 style al-afasy

link:
Save Link As

ket:
syaikh mishary rashid al-afasy.
10 kali membaca surat al-fatihah dengan nada yang berbeda-beda.
dari kesepuluh bacaan itu tercakup semua riwayat pada qiro’at `asyr (qiro’at sepuluh, yaitu qiro’at sab`ah dengan tambahan tiga qiro’at).

rincian tiap bacaan sesuai urutannya,
1. jama` (gabungan) riwayat warsy, riwayat qolun wajah sukun, dan qiro’at ibnu amir
2. jama` riwayat qolun wajah shilah, qiro’at abi ja`far, dan riwayat al-bazzi
3. riwayat qunbul
4. qiro’at abu `amr
5. jama` qiro’at ‘ashim dan qiro’at al-kisa’i
6. riwayat serta qiro’at kholaf
7. riwayat kholad
8. riwayat roways
9. riwayat ruh
10. sama dengan no 5, versi ibtida dari awal hingga akhir ayat Continue reading “Fatihah 10 Style Al-Afasy”

Nasehat untuk Anak (Pelajaran bagi Ayah)

Al-Qur’an yang demikian compact merupakan karunia Allah yang memudahkan kita untuk menghafalnya. Meski ringkas, namun ia mencakup seluruh permasalahan kehidupan sesuai fungsinya sebagai petunjuk dan pedoman hidup manusia. Imam Syafi’i membutuhkan 4 hingga 5 jilid buku (yaitu karya fenomenal beliau: Al-Umm) untuk membahas perkara fiqh secara komprehensif. Bayangkan, jika Al-Qur’an setebal itu tentu akan merepotkan. Hebatnya lagi, hanya dengan jumlah halaman yang relatif sedikit, isinya sudah meliputi pokok keimanan, ibadah, syariat, muamalah, berita masa datang, dan kisah masa lalu.

Diantara hal yang terkandung dalam Al-Qur’an adalah kisah kehidupan para nabi serta orang-orang shaleh dari umat terdahulu. Dari hanya sekitar 600 halaman redaksi Al-Qur’an, Allah ‘menyempatkan’ untuk membahas kisah. Itu berarti pada kisah tersebut terdapat pelajaran, keteladanan, dan manfaat yang dapat kita petik.

Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al-Qur’an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman. [QS Yusuf (12) : 111]

Satu cerita yang diabadikan Al-Qur’an adalah tentang Luqman. Kisah dimana Luqman memberikan nasehat kepada anaknya. Sangat wajar bagi seorang ayah untuk memberi nasehat. Dan ini adalah suatu hal yang tulus karena tiada lain tujuan seorang ayah melainkan agar anaknya mendapat kebaikan. Sebuah gambaran pendidikan anak yang diajarkan oleh Al-Qur’an. Continue reading “Nasehat untuk Anak (Pelajaran bagi Ayah)”

Menyikapi 3G (Ghibah Gunjingan dan Gosip)

setali tiga uang: ghibah, gunjingan, gosip, sama saja artinya. beragam definisi namun semuanya mengerucut kepada satu kesimpulan. ghibah adalah penyebutan suatu yang ada pada orang lain (dimana orang tersebut tidak hadir saat pengemukaan hal tersebut) yang sekiranya orang itu mendengar ia akan merasa kesal. jika perkara itu benar maka itulah ghibah, jika perkara itu tidak benar maka itu menjadi dusta (fitnah). lain halnya jika orang tersebut hadir, maka itu adalah ejekan. ghibah seringkali dikaitkan dengan perusakan kehormatan seseorang.

seorang kawan bercerita bahwa ia satu ketika pernah melihat temannya (ikhwan) duduk berdua berhadapan di meja kantin bersama akhwat dengan suasana yang amat sangat cair di antara keduanya. sang ikhwan ini adalah koleganya sesama aktivis masjid sedangkan sang akhwat tampak asing. namun, balutan jilbab yang sedemikian apik merepresentasikannya sebagai muslimah yang baik. dengan sekejap sapa, kawan mengisyarat salam kepada ikhwan tersebut kemudian lekas berlalu setelah mendapat respon. setelah itu mulailah berkecamuk di hati kawan prasangka-prasangka buruk terhadap temannya itu. tiba-tiba ikhwan tersebut menghampiri dan memperkenalkan akhwat semejanya bahwa mereka berdua adalah saudara kandung. akhirnya lunturlah semua prasangka serta urunglah niat ghibah yang barangkali muncul.
Continue reading “Menyikapi 3G (Ghibah Gunjingan dan Gosip)”

Untuk Ummi dan Ukhti

wanita adalah seorang anak putri, seorang saudara perempuan, seorang istri, dan juga seorang ibu. jika wanita baik maka baiklah masyarakat sedangkan jika ia rusak maka rusaklah masyarakat. status mulia seperti itulah yang membuat para wanita juga memiliki kewajiban berjihad. tentu jihadnya wanita adalah bentuk jihad yang berada pada ranahnya dan sesuai segmentasi serta domainnya.

jihad disini bukanlah dalam arti sempit peperangan fisik. secara bahasa jihad berarti ‘mengeluarkan kekuatan dan apapun yang mampu dilakukan’. ibnu qoyyim mengklasifikasikan jihad sebagai berikut:
1. jihad melawan hawa nafsu
2. jihad melawan syetan
3. jihad melawan orang kafir dan munafiq
4. jihad melawan kemungkaran dan kezhaliman Continue reading “Untuk Ummi dan Ukhti”

Quran Motivasi Menuntut Ilmu

Di satu sisi, dorongan untuk menuntut ilmu digambarkan Al-Qur’an pada wahyu paling pertama yang diturunkan. “Iqro’”, begitulah redaksi perintah tersebut. Kata “iqro’” tidak semata diartikan sebagai “bacalah”, tapi juga bisa diartikan sebagai “telitilah”, “dalamilah”, serta “ketahuilah”. Pada ayat tersebut, tidak disebutkan tentang apa yang harus “dibaca” tetapi memberikan koridor “dengan nama Rabb” yang menunjukkan bahwa aktivitas itu harus bernilai ibadah dan secara umum juga bernilai bagi kehidupan. Untuk itu, maka tinjaulah alam, tinjaulah sejarah, sampai tinjaulah diri sendiri. Alat peninjau itupun sudah dipaparkan secara eksplisit oleh Al-Qur’an. Potensi yang dimiliki manusia untuk memahami pengetahuan adalah pendengaran, penglihatan, akal, dan hati. Dorongan untuk menguasai teknologi menjadi semakin kuat dengan pernyataan dalam Al-Qur’an bahwa alam ditundukkan untuk dikuasai manusia. Continue reading “Quran Motivasi Menuntut Ilmu”

Beramal itu Mudah

dari sebuah survey kecil dengan tajuk “menurutmu, pahala apa yang paling mudah?” diperoleh mayoritas (delapan terbanyak) jawaban dengan urutan sebagai berikut:
1. senyum
2. dzikir
3. mendoakan orang
4. tidur
5. berniat baik
6. salam
7. mencintai orang karena Allah
8. sholat

ada sebuah jawaban yang cukup menarik untuk dibahas lebih dalam disini: membaca qur’an. argumen ini berangkat dari nilai pahala membaca qur’an, yaitu satu pahala untuk satu huruf. tidak sampai di situ saja, tiap pahala akan dibalas dengan sepuluh kebaikan.

mari berhitung kasar. dalam satu baris mushhaf pojok (jenis mushhaf yang pojok kanan atas adalah selalu awal ayat sedangkan pojok kiri bawah adalah selalu akhir ayat) terdapat sekitar 40 huruf (diambil sebuah sampel, yaitu baris pertama halaman kedua surat al-baqoroh). dalam satu halaman mushhaf terdapat 15 baris. artinya satu halaman terdiri dari 600 huruf. berarti dalam satu juz (20 halaman) terdapat total 12.000 huruf.

seorang dapat tilawah satu juz (secara tartil) dalam waktu sekitar 35 menit. dengan kata lain, dengan membaca qur’an kita akan memperoleh 12.000 pahala = 120.000 kebaikan dalam 35 menit saja! dan konsekuensi sebuah pahala/kebaikan itu bervariasi, dari mulai penghapus dosa, pemberi keberkahan, pengangkat musibah, sampai pemberat timbangan akhirat.

nah, dengan melihat hal tersebut maka alangkah ‘tidak waras’ jika kita masih malas membaca qur’an. betapa entengnya kita membuang 35 menit hanya untuk facebook, mendengarkan mp3, menonton film, nge-blog (ups..), chatting, melamun, dan sebagainya. padahal hari itu belum tilawah sama sekali.

kembali ke inti persoalan. bahwa ternyata beramal itu mudah. hal-hal sederhana semacam senyum dan tidur pun bisa bernilai amal yang berpahala. namun ada kuncinya: niat dan rutin.

beda nilainya antara tidur yang diniatkan agar bisa bangun untuk menonton bola (saja); dengan tidur (yang diawali do’a) yang diniatkan sebagai istirahat sehingga bisa bangun tahajjud serta memperoleh energi untuk aktivitas dan ibadah pada esoknya.

juga beda nilainya antara ikhwan yang tilawah memang benar-benar untuk tujuan tilawah (yakni: ilmu, amal, pahala, munajat, dan obat -insyAllah akan dibahas pada tulisan yang lain) dibanding ikhwan yang tilawah karena di tempat itu ada akhwat ‘incarannya’ sehingga dia diperhatikan.

niat (ikhlash dan ibadah) membuat amal-amal kecil menjadi besar nilainya; sebaliknya niat (riya, ujub, dll.) juga membuat amal-amal besar menjadi kecil nilainya.

kunci selanjutnya: rutin. tilik bagaimana bilal dijamin masuk surga karena wudhu (dan sholat syukur wudhu) yang rutin dilakukannya. sesungguhnya amalan yang kecil tapi rutin itu lebih dicintai Allah. masing-masing dari kita tentu lebih tahu, amal ‘kecil’ apa yang bisa rutin kita lakukan.

sebagai penutup, sangat indah kata-kata yang dipopulerkan aa gym, “mulai dari diri sendiri, mulai dari yang kecil, mulai sekarang juga”. dan jangan lupa, semua kemudahan itu juga adalah bentuk nikmat dari Allah yang harus disyukuri.

wAllahu muwafiq.

Cinta dan Anticinta

cinta, sebuah kata yang sangat familiar dan mesti semua orang pernah merasakannya. jatuh cinta, adalah frase ungkapan yang pasti selalu menjadi salah satu tema kehidupan. definisinya pun beragam, setiap yang kita cinta dengan tulus berarti kita telah terpaut, memprioritaskan, membela, mengasihi, mengikuti, ingin dekat, rindu, dan sebagainya. yang kesemuanya teraktualisasi melalui niat, ucapan, maupun perbuatan. yang darinya muncul sumber kekuatan untuk membahagiakan dan motivasi bertanggung jawab lalu melahirkan amalan-amalan hati dan anggota tubuh. bahwa agaknya tepat pendapat ibnu qayyim, “tidak ada batasan tentang cinta yang lebih jelas daripada kata ‘cinta’ itu sendiri”.

ada hitam ada putih. jika ada cinta maka tentu ada lawannya. yang kecintaan itu tidak sempurna tanpa menolak lawannya itu dengan sempurna pula. perasaan saling menjauhi, berlepas, berselisih, dan semacamnya. kita kenal istilah ‘benci’. namun mengacu pada pendapat ibnu qayyim di atas, maka kita sebut saja lawan dari ‘cinta’ dengan kata ‘anticinta’.

umum berpendapat cinta dan anticinta bukan perkara remeh, ia adalah suatu yang luhur. tapi ketahuilah mungkin ia ternyata lebih luhur dari anggapan selama ini. Continue reading “Cinta dan Anticinta”

Pengantar Qiro’at Sab`ah

[materi ini saya sampaikan di acara “dauroh pembinaan pejuang qur’an” (dp2q) Majelis Ta’lim (MATA) Salman yang dilaksanakan pada Sabtu 24 Januari 2009 di Taman Firdaus]

Qiro’at sab’ah atau qiro’at tujuh adalah macam cara membaca al-qur’an yang berbeda. Disebut qiro’at tujuh karena ada tujuh imam qiro’at yang terkenal masyhur yang masing-masing memiliki langgam bacaan tersendiri. Tiap imam qiro’at memiliki dua orang murid yang bertindak sebagai perawi. Tiap perawi tersebut juga memiliki perbedaan dalam cara membaca qur’an. Sehingga ada empat belas cara membaca al-qur’an yang masyhur.

Perbedaan cara membaca itu sama sekali bukan dibuat-buat, baik dibuat oleh imam qiro’at maupun oleh perawinya. Cara membaca tersebut merupakan ajaran Rasulullah dan memang seperti itulah Al-Qur’an diturunkan. Adapun landasannya terdapat pada dua hadits berikut.

Jibril membacakan (Al-Qur’an) kepadaku dengan satu huruf. Kemudian berulang kali aku meminta agar huruf itu ditambah, dan ia pun menambahnya kepadaku sampai dengan tujuh huruf. [HR Bukhari – Muslim] Continue reading “Pengantar Qiro’at Sab`ah”

Quran Pelipur Laraku

ada dua hal yang dideskripsikan oleh Allah sebagai ‘syifa’ (obat). yang pertama adalah madu, dan yang kedua adalah al-qur’an. madu sebagaimana kita ketahui adalah obat bagi penyakit-penyakit fisik. lain dengan al-qur’an yang berfungsi sebagai obat bagi penyakit-penyakit jiwa.

iri, dengki, amarah, kesedihan adalah contoh gangguan-gangguan yang menerpa hati. dada yang sempit (dalam arti kiasan) merupakan akibat dari penyakit dalam jiwa. pada taraf yang lebih tinggi, keburukan hati berimbas pada keraguan hingga kemunafikan. sesungguhnya semuanya itu dapat mengancam setiap manusia kecuali bagi mereka yang memiliki ‘antibiotik’-nya. dan serum itu diperoleh dari al-qur’an.
Continue reading “Quran Pelipur Laraku”