Al-Qur’an: Lihat, Dengar, dan Rasakan

*Disadur dari artikel laman: http://www.islamedia.web.id/2011/10/inilah-manfaat-ilmiah-membaca-al-quran.html dengan beberapa pengubahan dan tambahan referensi.

“Terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan seseorang kuat ingatan atau hafalannya. Di antaranya, menyedikitkan makan, membiasakan melaksanakan ibadah salat malam, dan membaca Al-Qur’an sambil melihat kepada mushaf.” Selanjutnya Syaikh Az-Zarnuji menulis, “Tak ada lagi bacaan yang dapat meningkatkan terhadap daya ingat dan memberikan ketenangan kepada seseorang kecuali membaca Al-Qur’an.” [1]

Dr. Ahmed Elkadi, melalui penelitiannya yang panjang dan serius di Klinik Besar Florida Amerika Serikat, berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan bacaan ayat-ayat Al-Qur’an, seorang Muslim, baik mereka yang berbahasa Arab maupun bukan, dapat merasakan perubahan fisiologis yang sangat besar. Penurunan depresi, kesedihan, memperoleh ketenangan jiwa, menangkal berbagai macam penyakit merupakan pengaruh umum yang dirasakan orang-orang yang menjadi objek penelitiannya. Penemuan sang dokter ahli jiwa ini tidak serampangan. Penelitiannya ditunjang dengan bantuan peralatan elektronik untuk mendeteksi tekanan darah, detak jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit terhadap aliran listrik. Dari hasil uji cobanya yang disampaikan dalam Konferensi Kedokteran Islam Amerika Utara pada tahun 1984 ia berkesimpulan, bacaan Al-Qur’an berpengaruh besar hingga 97% dalam melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit [2].

Kesimpulan hasil uji coba tersebut diperkuat lagi oleh penelitian Muhammad Salim Khan yang dipublikasikan Universitas Boston. Objek penelitiannya terhadap 5 orang sukarelawan yang terdiri dari 3 pria dan 2 wanita. Kelima orang tersebut sama sekali tidak mengerti bahasa Arab dan mereka pun tidak diberi tahu bahwa yang akan diperdengarkannya adalah Alqur’an. Penelitian yang dilakukan sebanyak 210 kali ini terbagi dua sesi, yakni membacakan Al-Qur’an dengan tartil dan membacakan bahasa Arab yang bukan dari Al-Qur’an. Kesimpulannya, responden mendapatkan ketenangan sampai 65% ketika mendengarkan bacaan Al-Qur’an dan mendapatkan ketenangan hanya 35% ketika mendengarkan bahasa Arab yang bukan dari Al-Qur’an [3].

Al-Qur’an juga memberikan pengaruh besar jika diperdengarkan kepada bayi. Hal tersebut diungkapkan Dr. Nurhayati dalam Seminar Konseling dan Psikoterapi Islam di Malaysia pada tahun 1997. Menurut penelitiannya, bayi yang berusia 48 jam yang kepadanya diperdengarkan ayat-ayat Al-Qur’an dari tape recorder menunjukkan respons tersenyum dan menjadi lebih tenang [4]. Bahkan, efek positif bacaan Al-Qur’an pun tampak pada bayi prematur. Rekaman suara Qari’ Shahhat Mohammad Anvar (Iran) melantunkan surat Yusuf dalam 20 menit terukur bersifat suportif meningkatkan kondisi fisiologis bayi yang terindikasi pada level saturasi oksigen, pernapasan dan detak jantung [5].

Ketimbang musik, stimulus Al-Qur’an ternyata lebih banyak menyedot respon autonom yang ditunjukkan oleh variasi detak jantung (heart rate variability, disingkat HRV). Bacaan Al-Qur’an tersebut memiliki pengaruh jika ia diucapkan dengan benar walaupun maknanya tidak dimengerti [6]. Tentu saja pemahaman arti akan menimbulkan efek dalaman yang lebih kuat lagi dalam mengurangi kecemasan pada kondisi kritis [7]. Tidak berhenti disitu, penelitian serupa berlanjut dengan bukti bahwa relaksasi secara fisik, mental, dan spiritual dapat diraih dengan mendengar, membaca serta melihat teks Al-Qur’an. Keterlibatan seluruh tubuh untuk berkonsentrasi memberikan hasil yang esensial. Dikatakan bahwa justru dengan sugesti suara pribadi (membaca Al-Qur’an mandiri) menghasilkan respon terbaik. Jika proses ini berlangsung secara reguler dan harian, efeknya akan membekas untuk jangka yang lebih lama serta selanjutnya permanen [8].

Mahabenar Allah yang telah berfirman, “Dan apabila dibacakan Al-Qur’an, simaklah dengan baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat” (Q.S. Al-A`raf [7] : 204).

Referensi:

[1] Zarnūji, B. (1977), تعليم المتعلم طريق التعلم, دار النهضة العربية،.

[2] Elkadi, A.: Towards an Understanding of the Healing Effect of the Quran. Presented at the annual Convention of IMA of North America, Niagara Falls, New York, July 1985. Abstract Published in JIMA Convention Issue, 1985. Published in J. IsL Med. Assoc. of S. Africa (1987), 1:1-2.

[3] Khan, M. (1986), Islamic medicine, Routledge & K. Paul.

[4] Papers of the International Seminar on Counselling and Psychotherapy in an Islamic Perspective held on 15-17 August 1997 at the International Islamic University Malaysia, Petaling Jaya.

[5] Keshavars Maryam, Eskandari Narges, Jahdi Fereshte, Ashaieri Hasan, Hoseini Fatemeh, Kalani Majid, The effect of holly Quran recitation on physiological responses of premature infant, koomesh, 2010; 11 (3) :169-177.

[6] Rezal, M.; Jannis, J.; Mengko, T.L.R.; , “The development of heart rate variability analysis software for detection of individual autonomic response on music and Quran recitation,” Electrical Engineering and Informatics, 2009. ICEEI ’09. International Conference on , vol.01, no., pp.212-215, 5-7 Aug. 2009.

[7] Sadeghi H., Voice of Quran and health: A review of performed studies in Iran, Quarterly of Quran & Medicine, 2011; 1 (1) :33-37.

[8] Khan, N.; bt Ahmad, N.; Beg, A.H.; Fakheraldin, M.A.I.; Alla, A.N.A.; Nubli, M.; , “Mental and Spiritual Relaxation by Recitation of the Holy Quran,” Computer Research and Development, 2010 Second International Conference on , vol., no., pp.863-867, 7-10 May 2010.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *