40 Hadits Al-Qur’an

Klik disini untuk download versi pdf

Hadits 1
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبَّادٍ الْمَكِّيُّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ سُهَيْلٍ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَزِيدَ عَنْ تَمِيمٍ الدَّارِيِّ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
الدِّينُ النَّصِيحَةُ قُلْنَا لِمَنْ قَالَ لِلَّهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُولِهِ وَلِأَئِمَّةِ الْمُسْلِمِينَ وَعَامَّتِهِمْ
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin `Abbad Al-Makki: telah menceritakan kepada kami Sufyan: dari Suhail dari `Atha’ bin Yazid dari Tamim Ad-Dari; bahwa Nabi shallallahu `alaihi wasallam bersabda, “Agama itu adalah nasihat.” Kami bertanya, “Untuk siapa?” Beliau menjawab, “Untuk Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, dan para pemimpin kaum muslimin, serta kaum awam mereka.”
HR Muslim [82]
Lihat juga: Abu Daud [4293]; Tirmidzi [1849]; Nasa’i [4126], [4127], [4128], [4129]; Ahmad [3111], [7613], [16332], [16333], [16336], [16337]; Darimi [2636]

Hadits 2
حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ مُخَارِقٍ سَمِعْتُ طَارِقًا قَالَ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ
إِنَّ أَحْسَنَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَأَحْسَنَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Telah menceritakan kepada kami Abu Al-Walid: telah menceritakan kepada kami Syu`bah: dari Mukhariq: saya mendengar Thariq berkata; bahwa `Abdullah berkata, “Sesungguhnya sebaik-baik ucapan adalah kitabullah, dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu `alaihi wasallam.”
HR Bukhari [5633]
Lihat juga: Bukhari [6735]; Muslim [1435]; Ahmad [13815], [13909], [14455]; Nasa’i [1560]

Hadits 3
حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ عَنْ مَعْمَرٍ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ زُرَارَةَ عَنْ سَعْدِ بْنِ هِشَامٍ قَالَ
سَأَلْتُ عَائِشَةَ فَقُلْتُ أَخْبِرِينِي عَنْ خُلُقِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ
Telah menceritakan kepada kami Abdurrazzaq: dari Ma`mar dari Qatadah dari Zurarah dari Sa`d bin Hisyam berkata; bahwa saya bertanya kepada `A’isyah, “Tolong kabarkan kepadaku tentang akhlak Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam.” `A’isyah menjawab, “Akhlak beliau adalah Al-Qur’an.”
HR Ahmad [24139]
Lihat juga: Muslim [1233]; Ahmad [23134], [23460], [23495], [24139], [24371], [24629]; Abu Daud [1144]; Darimi [1439]; Ibnu Majah [2324]; Nasa’i [1583]

Hadits 4
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ حَدَّثَنَا زَكَرِيَّا بْنُ عَدِيٍّ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ أَبِي سِنَانٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ عَنْ أَبِي الْبَخْتَرِيِّ عَنْ الْحَارِثِ عَنْ عَلِيٍّ قَالَ
قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ أُمَّتَكَ سَتُفْتَتَنُ مِنْ بَعْدِكَ قَالَ فَسَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْ سُئِلَ مَا الْمَخْرَجُ مِنْهَا قَالَ الْكِتَابُ الْعَزِيزُ الَّذِي { لَا يَأْتِيهِ الْبَاطِلُ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَلَا مِنْ خَلْفِهِ تَنْزِيلٌ مِنْ حَكِيمٍ حَمِيدٍ } مَنْ ابْتَغَى الْهُدَى فِي غَيْرِهِ أَضَلَّهُ اللَّهُ وَمَنْ وَلِيَ هَذَا الْأَمْرَ مِنْ جَبَّارٍ فَحَكَمَ بِغَيْرِهِ قَصَمَهُ اللَّهُ هُوَ الذِّكْرُ الْحَكِيمُ وَالنُّورُ الْمُبِينُ وَالصِّرَاطُ الْمُسْتَقِيمُ فِيهِ خَبَرُ مَنْ قَبْلَكُمْ وَنَبَأُ مَا بَعْدَكُمْ وَحُكْمُ مَا بَيْنَكُمْ وَهُوَ الْفَصْلُ لَيْسَ بِالْهَزْلِ وَهُوَ الَّذِي سَمِعَتْهُ الْجِنُّ فَلَمْ تَتَنَاهَى أَنْ قَالُوا { إِنَّا سَمِعْنَا قُرْآنًا عَجَبًا يَهْدِي إِلَى الرُّشْدِ } وَلَا يَخْلَقُ عَنْ كَثْرَةِ الرَّدِّ وَلَا تَنْقَضِي عِبَرُهُ وَلَا تَفْنَى عَجَائِبُهُ
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al-`Ala’: telah menceritakan kepada kami Zakariya bin `Adi: telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Salamah: dari Abu Sinan dari `Amr bin Murrah dari Abu Al-Bakhtari dari Al-Harits dari `Ali; ia berkata, “Dikatakan, ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya umatmu akan mengalami fitnah setelahmu.’” `Ali berkata, “Lalu orang itu bertanya lagi kepada Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam, atau beliau ditanya, ‘Apa jalan keluar darinya?’ Beliau menjawab, ‘Kitab yang mulia, yang tidak datang kepadanya kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Rabb Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji (QS Fushshilat: 42). Barangsiapa mencari petunjuk pada kitab selainnya, niscaya Allah akan menyesatkannya. Dan siapa memegang urusan ini dari orang-orang yang sombong, lalu ia memutuskan tidak berdasarkan Al-Qur’an, niscaya Allah akan membinasakannya. Ia (Al-Qur’an) adalah peringatan yang bijaksana, cahaya yang terang dan jalan yang lurus. Di dalamnya terdapat kabar tentang orang-orang sebelum kalian dan berita orang-orang setelah kalian, serta ketentuan hukum di antara kalian. Ia adalah kitab yang jelas dan pasti, bukan senda gurau. Ia adalah kitab yang tidak akan habis jika didengar oleh bangsa jin, hingga mereka berkata, Sesungguhnya kami telah mendengar Al-Qur’an yang menakjubkan, yang memberi petunjuk kepada jalan yang benar (QS Al-Jin: 1-2). Tidak membuat bosan pembacanya karena banyak pengulangan, ti-dak pernah putus pelajarannya dan tidak pernah habis keajaibannya.’”
HR Darimi [3198]
Tahqiq Husein Salim Asad: Isnadnya hasan

Hadits 5
و حَدَّثَنِي زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عَامِرِ بْنِ وَاثِلَةَ أَنَّ نَافِعَ بْنَ عَبْدِ الْحَارِثِ لَقِيَ عُمَرَ بِعُسْفَانَ وَكَانَ عُمَرُ يَسْتَعْمِلُهُ عَلَى مَكَّةَ فَقَالَ مَنْ اسْتَعْمَلْتَ عَلَى أَهْلِ الْوَادِي فَقَالَ ابْنَ أَبْزَى قَالَ وَمَنْ ابْنُ أَبْزَى قَالَ مَوْلًى مِنْ مَوَالِينَا قَالَ فَاسْتَخْلَفْتَ عَلَيْهِمْ مَوْلًى قَالَ إِنَّهُ قَارِئٌ لِكِتَابِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَإِنَّهُ عَالِمٌ بِالْفَرَائِضِ
قَالَ عُمَرُ أَمَا إِنَّ نَبِيَّكُمْ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ قَالَ إِنَّ اللَّهَ يَرْفَعُ بِهَذَا الْكِتَابِ أَقْوَامًا وَيَضَعُ بِهِ آخَرِينَ
Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb: telah menceritakan kepada kami Ya`qub bin Ibrahim: telah menceritakan kepadaku bapakku: dari Ibnu Syihab dari `Amir bin Watsilah; bahwasanya Nafi` bin `Abdul Harits, pada suatu ketika bertemu dengan `Umar di `Usfan. Ketika itu, Nafi` bertugas sebagai pejabat di Kota Makkah. `Umar bertanya kepada Nafi`, “Siapa yang Anda angkat sebagai kepala bagi penduduk Wadhi?” Nafi` menjawab, “Ibnu Abza.” `Umar bertanya lagi, “Siapa itu Ibnu Abza?” Nafi` menjawab, “Salah seorang maula (budak yang telah dimerdekakan) di antara beberapa maula kami.” Umar bertanya, “Kenapa maula yang diangkat?” Nafi` menjawab, “Karena ia adalah seorang yang menguasai tentang Kitabullah dan pandai tentang ilmu fara’idh (ilmu tentang pembagian harta warisan).” `Umar berkata, “Adapun sesungguhnya Nabi kalian shallallahu `alaihi wasallam telah bersabda, ‘Sesungguhnya Allah akan memuliakan suatu kaum dengan kitab ini (Al-Qur’an) dan menghinakan yang lain.’”
HR Muslim [1353]
Lihat juga: Ahmad [226]; Darimi [3231]; Ibnu Majah [214]

Hadits 6
حَدَّثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ بُدَيْلٍ الْعُقَيْلِيُّ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَنَسٍ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ لِلَّهِ أَهْلِينَ مِنْ النَّاسِ فَقِيلَ مَنْ أَهْلُ اللَّهِ مِنْهُمْ قَالَ أَهْلُ الْقُرْآنِ هُمْ أَهْلُ اللَّهِ وَخَاصَّتُهُ
Telah menceritakan kepada kami `Abdushshamad: telah menceritakan kepada kami `Abdurrahman bin Budail Al-`Uqaili: dari bapaknya dari Anas; ia berkata, “Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bersabda, ‘Sesungguhnya Allah mempunyai banyak keluarga dari kalangan manusia.’ Maka dikatakan kepada beliau, ‘Siapakah keluarga Allah dari kalangan mereka?’ Beliau bersabda, ‘Ahlul Qur’an adalah keluarga Allah dan orang-orang khusus-Nya.’”
HR Ahmad [11831]
Lihat juga: Ahmad [11844]
Para perawinya tsiqah `adil dan shaduuq

Hadits 7
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ وَهْبِ بْنِ عَطِيَّةَ حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ حَدَّثَنَا مَرْزُوقُ بْنُ أَبِي الْهُذَيْلِ حَدَّثَنِي الزُّهْرِيُّ حَدَّثَنِي أَبُو عَبْدِ اللَّهِ الْأَغَرُّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مِمَّا يَلْحَقُ الْمُؤْمِنَ مِنْ عَمَلِهِ وَحَسَنَاتِهِ بَعْدَ مَوْتِهِ عِلْمًا عَلَّمَهُ وَنَشَرَهُ وَوَلَدًا صَالِحًا تَرَكَهُ وَمُصْحَفًا وَرَّثَهُ أَوْ مَسْجِدًا بَنَاهُ أَوْ بَيْتًا لِابْنِ السَّبِيلِ بَنَاهُ أَوْ نَهْرًا أَجْرَاهُ أَوْ صَدَقَةً أَخْرَجَهَا مِنْ مَالِهِ فِي صِحَّتِهِ وَحَيَاتِهِ يَلْحَقُهُ مِنْ بَعْدِ مَوْتِهِ
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yahya: telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Wahb bin `Athiyyah: telah menceritakan kepada kami Al-Walid bin Muslim: telah menceritakan kepada kami Marzuq bin Abu Hudzail: telah menceritakan kepadaku Az-Zuhri: telah menceritakan kepadaku Abu `Abdullah Al-Aghar: dari Abu Hurairah; ia berkata, “Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bersabda, ‘Sesungguhnya amal kebaikan yang akan mengiringi seorang mukmin setelah ia meninggal adalah ilmu yang ia ajarkan dan sebarkan, anak shalih yang ia tinggalkan dan Al-Qur’an yang ia wariskan, atau masjid yang ia bangun, atau rumah yang ia bangun untuk ibnu sabil, atau sungai yang ia alirkan (untuk orang lain), atau sedekah yang ia keluarkan dari harta miliknya di masa sehat sewaktu hidupnya; semua itu akan mengiringinya setelah meninggal.”
HR Ibnu Majah [238]
Tahqiq Albani: Hasan

Hadits 8
حَدَّثَنَا مَحْمُودُ بْنُ غَيْلَانَ حَدَّثَنَا أَبُو دَاوُدَ الْحَفَرِيُّ وَأَبُو نُعَيْمٍ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ عَاصِمِ بْنِ أَبِي النَّجُودِ عَنْ زِرٍّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ اقْرَأْ وَارْتَقِ وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِي الدُّنْيَا فَإِنَّ مَنْزِلَتَكَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَأُ بِهَا
Telah menceritakan kepada kami Mahmud bin Ghailan: telah menceritakan kepada kami Abu Daud Al-Hafari dan Abu Nu`aim: dari Sufyan dari `Ashim bin Abi An-Najud dari Zirr dari Abdullah bin `Amr; dari Nabi shallallahu `alaihi wasallam beliau bersabda, “Kelak akan dikatakan kepada ahli Al-Qur’an, ‘Bacalah dan naiklah, kemudian bacalah dengan tartil sebagaimana kamu membacanya ketika di dunia, karena sesungguhnya tempatmu ada pada akhir ayat yang kamu baca.’”
HR Tirmidzi [2838]
Lihat juga: Ahmad [6508]; Abu Daud [1252]
Tahqiq Albani: Hasan

Hadits 9
حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ دَاوُدَ حَدَّثَنَا ابْنُ لَهِيعَةَ عَنْ حُيَيِّ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْحُبُلِيِّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَقُولُ الصِّيَامُ أَيْ رَبِّ مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِي فِيهِ وَيَقُولُ الْقُرْآنُ مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ فَشَفِّعْنِي فِيهِ قَالَ فَيُشَفَّعَانِ
Telah menceritakan kepada kami Musa bin Dawud: telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi`ah: dari Huyai bin `Abdullah dari Abu `Abdurrahman Al-Hubuli dari Abdullah bin `Amr; bahwa Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bersabda, “Puasa dan Al-Qur’an kelak pada hari kiamat akan memberi syafa`at kepada seorang hamba. Puasa berkata, ‘Duhai Rabb, aku telah menahannya dari makanan dan nafsu syahwat di siang hari, maka izinkahlah aku memberi syafa`at kepadanya.’ Dan Al-Qur’an berkata, ‘aku telah menahannya dari tidur di malam hari, maka izinkanlah aku memberi syafa`at kepadanya.’” Beliau melanjutkan sabdanya, “Maka mereka berdua (puasa dan Al-Qur’an) pun memberi syafa`at kepadanya.”
HR Ahmad [6337]
Para perawinya tsiqah `adil dan maqbul

Hadits 10
حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا بَشِيرُ بْنُ الْمُهَاجِرِ حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ
كُنْتُ جَالِسًا عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَمِعْتُهُ يَقُولُ تَعَلَّمُوا سُورَةَ الْبَقَرَةِ فَإِنَّ أَخْذَهَا بَرَكَةٌ وَتَرْكَهَا حَسْرَةٌ وَلَا يَسْتَطِيعُهَا الْبَطَلَةُ قَالَ ثُمَّ مَكَثَ سَاعَةً ثُمَّ قَالَ تَعَلَّمُوا سُورَةَ الْبَقَرَةِ وَآلِ عِمْرَانَ فَإِنَّهُمَا الزَّهْرَاوَانِ يُظِلَّانِ صَاحِبَهُمَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ كَأَنَّهُمَا غَمَامَتَانِ أَوْ غَيَايَتَانِ أَوْ فِرْقَانِ مِنْ طَيْرٍ صَوَافَّ وَإِنَّ الْقُرْآنَ يَلْقَى صَاحِبَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حِينَ يَنْشَقُّ عَنْهُ قَبْرُهُ كَالرَّجُلِ الشَّاحِبِ فَيَقُولُ لَهُ هَلْ تَعْرِفُنِي فَيَقُولُ مَا أَعْرِفُكَ فَيَقُولُ لَهُ هَلْ تَعْرِفُنِي فَيَقُولُ مَا أَعْرِفُكَ فَيَقُولُ أَنَا صَاحِبُكَ الْقُرْآنُ الَّذِي أَظْمَأْتُكَ فِي الْهَوَاجِرِ وَأَسْهَرْتُ لَيْلَكَ وَإِنَّ كُلَّ تَاجِرٍ مِنْ وَرَاءِ تِجَارَتِهِ وَإِنَّكَ الْيَوْمَ مِنْ وَرَاءِ كُلِّ تِجَارَةٍ فَيُعْطَى الْمُلْكَ بِيَمِينِهِ وَالْخُلْدَ بِشِمَالِهِ وَيُوضَعُ عَلَى رَأْسِهِ تَاجُ الْوَقَارِ وَيُكْسَى وَالِدَاهُ حُلَّتَيْنِ لَا يُقَوَّمُ لَهُمَا أَهْلُ الدُّنْيَا فَيَقُولَانِ بِمَ كُسِينَا هَذِهِ فَيُقَالُ بِأَخْذِ وَلَدِكُمَا الْقُرْآنَ ثُمَّ يُقَالُ لَهُ اقْرَأْ وَاصْعَدْ فِي دَرَجَةِ الْجَنَّةِ وَغُرَفِهَا فَهُوَ فِي صُعُودٍ مَا دَامَ يَقْرَأُ هَذًّا كَانَ أَوْ تَرْتِيلًا
Telah menceritakan kepada kami Abu Nu`aim: telah menceritakan kepada kami Basyir bin Al-Muhajir: telah menceritakan kepadaku `Abdullah bin Buraidah: dari ayahnya yang berkata, “Aku duduk di dekat Nabi shallallahu `alaihi wasallam, aku mendengar beliau bersabda, ‘Pelajarilah Surat Al-Baqarah karena mengambilnya berkah dan meninggalkannya rugi, tidak mampu dikalahkan oleh tukang-tukang sihir.’ Beliau diam sesaat kemudian bersabda, ‘Pelajarilah Surat Al-Baqarah dan Ali `Imran karena keduanya adalah dua bunga yang menaungi pemiliknya pada hari kiamat, keduanya seperti dua awan, naungan atau dua kelompok burung berbaris. Dan sungguh Al-Qur’an akan menemui pemiliknya pada hari kiamat saat kuburnya terbelah, seperti orang kurus, ia berkata, ‘Apa kau mengenaliku?’ Pemilik Al-Quran menjawab, ‘Aku tidak mengenalimu’ Ia berkata, ‘Apa kau mengenaliku?’ Pemilik Al-Qur’an menjawab, ‘Aku tidak mengenalimu.’ Ia berkata, ‘Aku adalah temanmu, Al-Qur’an, yang membuatmu haus di tengah hari dan membuatmu bergadang di malam hari. Setiap pedagang berada dibelakang dagangannya dan engkau hari ini berada dibelakang daganganmu.’ Kemudian ia diberi kerajaan di tangan kanannya dan keabadian di tangan kirinya, di kepalanya dikenakan mutiara kemuliaan dan kedua orang tuanya dikenakan dua hiasan yang tidak bisa dinilai oleh penduduk dunia, lalu keduanya berkata, ‘Kenapa aku dikenakan perhiasan ini?’ Dikatakan pada keduanya, ‘Karena anak kalian berdua mempelajari Al-Quran.’ Kemudian dikatakan padanya, ‘Bacalah dan naiklah ke tingkat surga dan kamar-kamarnya. Ia senantiasa naik selama ia membaca dengan cepat atau dengan tartil.’”
HR Ahmad [21872]
Lihat juga: Ahmad [21898]; Ibnu Majah [3771]; Darimi [3257]
Tahqiq Albani: Hasan pada lafazh Ibnu Majah

Hadits 11
حَدَّثَنَا حَجَّاجُ بْنُ مِنْهَالٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ قَالَ أَخْبَرَنِي عَلْقَمَةُ بْنُ مَرْثَدٍ سَمِعْتُ سَعْدَ بْنَ عُبَيْدَةَ عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ السُّلَمِيِّ عَنْ عُثْمَانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
قَالَ وَأَقْرَأَ أَبُو عَبْدِ الرَّحْمَنِ فِي إِمْرَةِ عُثْمَانَ حَتَّى كَانَ الْحَجَّاجُ قَالَ وَذَاكَ الَّذِي أَقْعَدَنِي مَقْعَدِي هَذَا
Telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Minhal: telah menceritakan kepada kami Syu`bah; ia berkata, telah mengabarkan kepadaku `Alqamah bin Martsad: aku mendengar Sa`d bin Ubaidah: dari Abu `Abdurrahman As-Sulami dari `Utsman radhiallahu `anhu dari Nabi shallallahu `alaihi wasallam; beliau bersabda, “Orang yang paling baik di antara kalian adalah seorang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” Abu `Abdurrahman membacakan (Al-Qur’an) pada masa `Utsman hingga masa Al-Hajjaj. Ia (Abu `Abdurrahman) pun berkata, “Dan hal itulah yang menjadikanku duduk di tempat dudukku ini.”
HR Bukhari [4639]
Lihat juga Tirmidzi [2832]; Ahmad [389]; Darimi [3204]

Hadits 12
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدِ الْمَلِكِ حَدَّثَنَا شَرِيكٌ عَنْ سِمَاكٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَيْرَةَ عَنْ زَوْجِ دُرَّةَ بِنْتِ أَبِي لَهَبٍ عَنْ دُرَّةَ بِنْتِ أَبِي لَهَبٍ قَالَتْ
قَامَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ عَلَى الْمِنْبَرِ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ النَّاسِ خَيْرٌ فَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَيْرُ النَّاسِ أَقْرَؤُهُمْ وَأَتْقَاهُمْ وَآمَرُهُمْ بِالْمَعْرُوفِ وَأَنْهَاهُمْ عَنْ الْمُنْكَرِ وَأَوْصَلُهُمْ لِلرَّحِمِ
Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin `Abdul Malik: telah menceritakan kepada kami Syarik: dari Simak dari `Abdullah bin `Umairah dari Suaminya Durrah binti Abu Lahab dari Durrah binti Abu Lahab dia berkata, “Seorang laki-laki berdiri di hadapan Nabi shallallahu `alaihi wasallam, sedangkan beliau berada di atas mimbar. Laki-laki itu bertanya, ‘Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling baik?’ Beliau bersabda, ‘Manusia yang paling baik adalah yang paling mengerti (Kitabullah), paling bertakwa, paling sering amar ma`ruf nahi munkar, dan yang paling sering menjalin silaturrahim.”
HR Ahmad [26165]
Para perawinya tsiqah dan maqbul

Hadits 13
حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ حَدَّثَنِي سَالِمُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا حَسَدَ إِلَّا عَلَى اثْنَتَيْنِ رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ الْكِتَابَ وَقَامَ بِهِ آنَاءَ اللَّيْلِ وَرَجُلٌ أَعْطَاهُ اللَّهُ مَالًا فَهُوَ يَتَصَدَّقُ بِهِ آنَاءَ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ
Telah menceritakan kepada kami Abul Yaman: telah mengabarkan kepada kami Syu`aib: dari Az-Zuhri; ia berkata: telah menceritakan kepadaku Salim bin `Abdullah; bahwasanya `Abdullah bin `Umar radhiallahu `anhuma berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bersabda, ‘Tidak diperbolehkan hasad kecuali pada dua hal, yaitu: Seorang yang diberi karunia Al-Qur’an oleh Allah sehingga ia membacanya (shalat dengannya) di pertengahan malam; Dan seseorang yang diberi karunia harta oleh, sehingga ia menginfakkannya pada malam dan siang hari.’”
HR Bukhari [4637]
Lihat juga: Bukhari [4638], [6691], [6974], [6975]; Tirmidzi [1859]; Ibnu Majah [4199]; Ahmad [4322], [4688], [5361], [6115], [9824]

Hadits 14
و حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا الْفَضْلُ بْنُ دُكَيْنٍ عَنْ مُوسَى بْنِ عُلَيٍّ قَالَ سَمِعْتُ أَبِي يُحَدِّثُ عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ قَالَ
خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَحْنُ فِي الصُّفَّةِ فَقَالَ أَيُّكُمْ يُحِبُّ أَنْ يَغْدُوَ كُلَّ يَوْمٍ إِلَى بُطْحَانَ أَوْ إِلَى الْعَقِيقِ فَيَأْتِيَ مِنْهُ بِنَاقَتَيْنِ كَوْمَاوَيْنِ فِي غَيْرِ إِثْمٍ وَلَا قَطْعِ رَحِمٍ فَقُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ نُحِبُّ ذَلِكَ قَالَ أَفَلَا يَغْدُو أَحَدُكُمْ إِلَى الْمَسْجِدِ فَيَعْلَمُ أَوْ يَقْرَأُ آيَتَيْنِ مِنْ كِتَابِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ خَيْرٌ لَهُ مِنْ نَاقَتَيْنِ وَثَلَاثٌ خَيْرٌ لَهُ مِنْ ثَلَاثٍ وَأَرْبَعٌ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَرْبَعٍ وَمِنْ أَعْدَادِهِنَّ مِنْ الْإِبِلِ
Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah: telah menceritakan kepada kami Al-Fadhlu bin Dukain: dari Musa bin `Ulay; ia berkata, saya mendengar bapakku menceritakan dari `Uqbah bin `Amir; ia berkata, “Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam keluar sementara kami sedang berada di Shuffah (tempat berteduhnya para fuqara dari kalangan muhajirin), kemudian beliau bertanya, ‘Siapakah di antara kalian yang suka pergi ke Buthhan atau ke `Aqiq, lalu ia pulang dengan membawa dua ekor unta yang gemuk-gemuk dengan tanpa membawa dosa dan tidak pula memutuskan silaturrahim?’ Maka kami pun menjawab, ‘Ya Rasulullah, kami semua menyukai hal itu.’ beliau melanjutkan sabdanya, ‘Sungguh, salah seorang dari kalian pergi ke masjid lalu ia mempelajari atau membaca dua ayat dari kitabullah `azza wajalla adalah lebih baik baginya daripada dua unta, tiga (ayat) lebih baik dari tiga ekor unta, empat ayat lebih baik daripada empat ekor unta, dan berapapun jumlah unta.’”
HR Muslim [1336]
Lihat juga: Abu Daud [1244]; Ahmad [8252], [16767]

Hadits 15
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى التَّمِيمِيُّ وَأَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَمُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ الْهَمْدَانِيُّ وَاللَّفْظُ لِيَحْيَى قَالَ يَحْيَى أَخْبَرَنَا و قَالَ الْآخَرَانِ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَاللَّهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلَّا نَزَلَتْ عَلَيْهِمْ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمْ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمْ الْمَلَائِكَةُ وَذَكَرَهُمْ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ وَمَنْ بَطَّأَ بِهِ عَمَلُهُ لَمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُهُ
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya At-Tamimi dan Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Muhammad bin Al-‘Ala Al-Hamdani -dan lafadh ini milik Yahya-; dia berkata: telah mengabarkan kepada kami, dan berkata yang lainnya, telah menceritakan kepada kami: Abu Mu`awiyah dari Al-A`masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah; dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda, ‘Barang siapa membebaskan seorang mukmin dari suatu kesulitan dunia, maka Allah akan membebaskannya dari suatu kesulitan pada hari kiamat. Barang siapa memberi kemudahan kepada orang yang berada dalam kesulitan, maka Allah akan memberikan kemudahan di dunia dan akhirat. Barang siapa menutupi (aib) seorang muslim, maka Allah akan menutup (aib)-nya di dunia dan akhirat. Allah akan selalu menolong hamba-Nya selama hamba tersebut menolong saudaranya sesama muslim. Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan jalan ke surga baginya. Tidaklah sekelompok orang berkumpul di suatu masjid (rumah Allah) untuk membaca Al-Qur’an, melainkan mereka akan diliputi ketenangan, rahmat, dan dikelilingi para malaikat, serta Allah akan menyebut-nyebut mereka pada malaikat-malaikat yang berada di sisi-Nya. Barang siapa yang ketinggalan amalnya, maka nasabnya tidak akan meninggikannya.’”
HR Muslim [4867]
Lihat juga: Abu Daud [1243]; Ahmad [8906]; Darimi [359]

Hadits 16
و حَدَّثَنَا ابْنُ الْمُثَنَّى وَابْنُ بَشَّارٍ وَاللَّفْظُ لِابْنِ الْمُثَنَّى قَالَا حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ قَالَ سَمِعْتُ الْبَرَاءَ يَقُولُا
قَرَأَ رَجُلٌ الْكَهْفَ وَفِي الدَّارِ دَابَّةٌ فَجَعَلَتْ تَنْفِرُ فَنَظَرَ فَإِذَا ضَبَابَةٌ أَوْ سَحَابَةٌ قَدْ غَشِيَتْهُ قَالَ فَذَكَرَ ذَلِكَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ اقْرَأْ فُلَانُ فَإِنَّهَا السَّكِينَةُ تَنَزَّلَتْ عِنْدَ الْقُرْآنِ أَوْ تَنَزَّلَتْ لِلْقُرْآنِ
Dan telah menceritakan kepada kami Ibnul Mutsanna dan Ibnu Basysyar -sedangkan lafazh ini dari Ibnul Mutsanna- keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja`far: telah menceritakan kepada kami Syu`bah: dari Abu Ishaq; ia berkata: saya mendengar Al-Bara’a berkata, “Seorang laki-laki membaca surat Al-Kahfi, sementara di dalam rumahnya terdapat seekor kuda. Tiba-tiba kuda itu lari, maka ia pun melihat dan ternyata ada awan yang menaunginya. Maka laki-laki itu pun menuturkan kejadian itu kepada Nabi shallallahu `alaihi wasallam. Beliau bersabda, ‘Itu adalah As-Sakinah (ketenangan) yang turun saat (membaca Al-Qur’an) atau untuk (pembaca) Al-Qur’an.’”
HR Muslim [1326]
Lihat juga: Bukhari [3345], [4462]; Ahmad [17744], [17776]

Hadits 17
حَدَّثَنَا هُدْبَةُ بْنُ خَالِدٍ أَبُو خَالِدٍ حَدَّثَنَا هَمَّامٌ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ حَدَّثَنَا أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ عَنْ أَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيِّ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَثَلُ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَالْأُتْرُجَّةِ طَعْمُهَا طَيِّبٌ وَرِيحُهَا طَيِّبٌ وَالَّذِي لَا يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَالتَّمْرَةِ طَعْمُهَا طَيِّبٌ وَلَا رِيحَ لَهَا وَمَثَلُ الْفَاجِرِ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَثَلِ الرَّيْحَانَةِ رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ وَمَثَلُ الْفَاجِرِ الَّذِي لَا يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَثَلِ الْحَنْظَلَةِ طَعْمُهَا مُرٌّ وَلَا رِيحَ لَهَا
Telah menceritakan kepada kami Hudbah bin Khalid Abu Khalid: telah menceritakan kepada kami Hammam: telah menceritakan kepada kami Qatadah: telah menceritakan kepada kami Anas bin Malik: dari Abu Musa Al-Asy`ari dari Nabi shallallahu `alaihi wasallam; beliau bersabda, “Perumpamaan orang yang membaca Al-Qur’an adalah seperti buah Utrujjah, rasanya lezat dan baunya juga sedap. Sedang orang yang tidak membaca Al-Qur’an adalah seperti buah kurma, rasanya manis, namun baunya tidak ada. Adapun orang fajir yang membaca Al-Qur’an adalah seperti buah Raihanah, baunya harum, namun rasanya pahit. Dan perumpamaan orang fajir yang tidak membaca Al-Qur’an adalah seperti buah Hanzhalah, rasanya pahit dan baunya tidak ada.”
HR Bukhari [4632]
Lihat juga: Bukhari [4671], [5007], [7005]; Muslim [1328]; Abu Daud [4191]; Ahmad [18728], [18789], [18833]; Darimi [3229], [3230]; Ibnu Majah [210]; Nasa’i [4952]; Tirmidzi [2791]

Hadits 18
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ الْحَنَفِيُّ حَدَّثَنَا الضَّحَّاكُ بْنُ عُثْمَانَ عَنْ أَيُّوبَ بْنِ مُوسَى قَال سَمِعْتُ مُحَمَّدَ بْنَ كَعْبٍ الْقُرَظِيَّ قَال سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ يَقُولُ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar: telah menceritakan kepada kami Abu Bakar Al-Hanafi: telah menceritakan kepada kami Adh-dhahhak bin `Utsman: dari Ayyub bin Musa; ia berkata: Aku mendengar Muhammad bin Ka`ab Al-Qurazhi berkata: Aku mendengar `Abdullah bin Mas`ud berkata, “Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bersabda, ‘Barangsiapa membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Qur’an), maka baginya satu pahala kebaikan dan satu pahala kebaikan akan dilipatgandakan menjadi sepuluh kali. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim itu satu huruf, akan tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf.’”
HR Tirmidzi [2835]
Tahqiq Albani: Shahih

Hadits 19
حَدَّثَنَا آدَمُ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ قَالَ سَمِعْتُ زُرَارَةَ بْنَ أَوْفَى يُحَدِّثُ عَنْ سَعْدِ بْنِ هِشَامٍ عَنْ عَائِشَةَ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَثَلُ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَهُوَ حَافِظٌ لَهُ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ وَمَثَلُ الَّذِي يَقْرَأُ وَهُوَ يَتَعَاهَدُهُ وَهُوَ عَلَيْهِ شَدِيدٌ فَلَهُ أَجْرَانِ
Telah menceritakan kepada kami Adam: telah menceritakan kepada kami Syu`bah: telah menceritakan kepada kami Qatadah; ia berkata: Aku mendengar Zurarah bin Aufa menceritakan: dari Sa`d bin Hisyam dari `A’isyah dari Nabi shallallahu `alaihi wasallam, beliau bersabda, “Perumpamaan orang membaca Al Qur’an sedangkan ia menghafalnya, maka ia akan bersama para malaikat mulia. Sedangkan perumpamaan seorang yang membaca Al-Qur’an dengan tekun, dan ia mengalami kesulitan atasnya, maka dia akan mendapat dua pahala.”
HR Bukhari [4556]
Lihat juga: Muslim [1329]; Abu Daud [1242]; Ahmad [23080], [24197], [24413], [25093], [23526], [24835], [23493], [23644]; Darimi [3234]; Ibnu Majah [3769]; Tirmidzi [2829]

Hadits 20
حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ زُرَارَةَ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ قَابُوسَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الرَّجُلَ الَّذِي لَيْسَ فِي جَوْفِهِ مِنْ الْقُرْآنِ شَيْءٌ كَالْبَيْتِ الْخَرِبِ
Telah menceritakan kepada kami `Amr bin Zurarah: telah menceritakan kepada kami Jarir: dari Qabus dari Ayahnya dari Ibnu Abbas; ia berkata, “Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bersabda, ‘Sesungguhnya seorang yang tidak ada sedikit pun bacaan Al-Qur’an di dalam rongga (dadanya), seperti rumah yang hancur.’”
HR Darimi [3172]
Lihat juga: Ahmad [1846]; Tirmidzi [2837]
Tahqiq Husein Salim Asad: Isnadnya hasan

Hadits 21
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ وَهُوَ ابْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْقَارِيُّ عَنْ سُهَيْلٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنْ الْبَيْتِ الَّذِي تُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa`id: telah menceritakan kepada kami Ya`qub -yaitu ibnu `Abdurrahman Al-Qariy-: dari Suhail dari bapaknya dari Abu Hurairah; bahwa Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bersabda, “Janganlah kalian jadikan rumah-rumah kalian sebagai kuburan, sesungguhnya syetan itu akan lari dari rumah yang di dalamnya dibacakan surat Al-Baqarah.”
HR Muslim [1300]
Lihat juga: Ahmad [7487], [8089], [8560], [8681]; Tirmidzi [2802]

Hadits 22
حَدَّثَنَا عَبْد اللَّهِ حَدَّثَنِي أَبُو مُحَمَّدٍ سَعِيدُ بْنُ مُحَمَّدٍ الْجَرْمِيُّ قَدِمَ عَلَيْنَا مِنْ الْكُوفَةِ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ الْأُمَوِيُّ عَنِ الْأَعْمَشِ عَنْ عَاصِمٍ عَنْ زِرِّ بْنِ حُبَيْشٍ ح قَالَ عَبْد اللَّهِ و حَدَّثَنِي سَعِيدُ بْنُ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ عَاصِمٍ عَنْ زِرِّ بْنِ حُبَيْشٍ قَالَ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْعُودٍ
تَمَارَيْنَا فِي سُورَةٍ مِنْ الْقُرْآنِ فَقُلْنَا خَمْسٌ وَثَلَاثُونَ آيَةً سِتٌّ وَثَلَاثُونَ آيَةً قَالَ فَانْطَلَقْنَا إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَوَجَدْنَا عَلِيًّا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يُنَاجِيهِ فَقُلْنَا إِنَّا اخْتَلَفْنَا فِي الْقِرَاءَةِ فَاحْمَرَّ وَجْهُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ عَلِيٌّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تَقْرَءُوا كَمَا عُلِّمْتُمْ
Telah menceritakan kepada kami `Abdullah: telah menceritakan kepadaku Abu Muhammad Sa`id Bin Muhammad Al-Jarmi yang datang kepada kami dari Kufah: telah menceritakan kepada kami Yahya Bin Sa`id Al-Umawi: dari Al-A`masy dari `Ashim dari Zirr Bin Hubaisy. (Jalur lain) Berkata `Abdullah bin Ahmad bin Hambal: Dan telah menceritakan kepadaku Sa`id Bin Yahya Bin Sa`id: telah menceritakan kepada kami bapakku: telah menceritakan kepada kami Al-A`masy: dari `Ashim dari Zirr Bin Hubaisy; dia berkata: `Abdullah Bin Mas`ud berkata, “Kami berdebat tentang satu surat dalam Al-Qur’an. Kami berkata, ‘Ada tiga puluh lima ayat.’; ‘Ada tiga puluh enam ayat.’” `Abdullah Bin Mas`ud berkata, “Maka kami pergi kepada Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam dan kami dapati `Ali sedang berbincang dengan beliau. Maka kami berkata, ‘Sesungguhnya kami berselisih dalam masalah bacaan.’ Maka merahlah wajah Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam dan berkatalah `Ali, ‘Sesungguhnya Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam menyuruh kalian untuk membaca Al-Qur’an sesuai dengan yang diajarkan kepada kalian.’”
HR Ahmad [791]
Para perawinya tsiqah, shaduuq, serta maqbul

Hadits 23
حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ عَاصِمٍ حَدَّثَنَا هَمَّامٌ عَنْ قَتَادَةَ قَالَ سُئِلَ أَنَسٌ
كَيْفَ كَانَتْ قِرَاءَةُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ كَانَتْ مَدًّا ثُمَّ قَرَأَ
}بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ {
يَمُدُّ بِبِسْمِ اللَّهِ وَيَمُدُّ بِالرَّحْمَنِ وَيَمُدُّ بِالرَّحِيمِ
Telah menceritakan kepada kami `Amr bin `Ashim: telah menceritakan kepa-da kami Hammam: dari Qatadah; ia berkata: Anas pernah ditanya, “Bagaimankah bacaan Nabi shallallahu `alaihi wasallam?” Ia pun menjawab, “Bacaan beliau adalah panjang (mad).” Lalu ia pun membaca, “Bismillaahirrahmaanirrahiim.” Anas menjelaskan, “Beliau memanjangkan bacaan, ‘Bismillaah’ dan juga memanjangkan bacaan, ‘Arrahmaan’ serta bacaan, ‘Arrahiim.’”
HR Bukhari [4658]
Lihat juga: Nasa’i [1004]; Ahmad [13562]

Hadits 24
حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ طَلْحَةَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْسَجَةَ عَنْ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَيِّنُوا الْقُرْآنَ بِأَصْوَاتِكُمْ
Telah menceritakan kepada kami `Utsman bin Abu Syaibah: telah mencerita-kan kepada kami Jarir: dari Al-A`masy dari Thalhah dari `Abdurrahman bin `Au-sajah dari Al-Bara’ bin `Azib; ia berkata: Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bersabda, “Perindahlah Al-Qur’an dengan suara kalian.”
HR Abu Daud [1256]
Lihat juga: Ahmad [17763], [17784], [17873], [17960], [17955]; Darimi [3364]; Ibnu Majah [1332]; Nasa’i [1005], [1006]
Tahqiq Albani: Shahih

Hadits 25
حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ حَدَّثَنَا أَبُو عَاصِمٍ أَخْبَرَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ أَخْبَرَنَا ابْنُ شِهَابٍ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يَتَغَنَّ بِالْقُرْآنِ
وَزَادَ غَيْرُهُ يَجْهَرُ بِهِ
Telah menceritakan kepada kami Ishaq: telah menceritakan kepada kami Abu `Ashim: telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij: telah mengabarkan kepada kami Ibnu Syihab dari Abu Salamah dari Abu Hurairah berkata: Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bersabda, “Bukan termasuk golongan kami orang yang tidak melagukan Al-Qur’an.” Dan yang lain menambahkan (maksudnya): mengeraskan (men-jahr-kan) bacaan.
HR Bukhari [6973]
Lihat juga: Bukhari [6928]; Abu Daud [1257], [1258]; Ahmad [1396], [1430], [1467]; Darimi [1452], [3352]; Ibnu Majah [1327]

Hadits 26
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ بَحْرٍ حَدَّثَنَا عِيسَى بْنُ يُونُسَ حَدَّثَنَا زَكَرِيَّا عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ عَنْ هَانِئِ بْنِ هَانِئٍ عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
كَانَ أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يُخَافِتُ بِصَوْتِهِ إِذَا قَرَأَ وَكَانَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَجْهَرُ بِقِرَاءَتِهِ وَكَانَ عَمَّارٌ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ إِذَا قَرَأَ يَأْخُذُ مِنْ هَذِهِ السُّورَةِ وَهَذِهِ فَذُكِرَ ذَاكَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لِأَبِي بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ لِمَ تُخَافِتُ قَالَ إِنِّي لَأُسْمِعُ مَنْ أُنَاجِي وَقَالَ لِعُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ لِمَ تَجْهَرُ بِقِرَاءَتِكَ قَالَ أُفْزِعُ الشَّيْطَانَ وَأُوقِظُ الْوَسْنَانَ وَقَالَ لِعَمَّارٍ وَلِمَ تَأْخُذُ مِنْ هَذِهِ السُّورَةِ وَهَذِهِ قَالَ أَتَسْمَعُنِي أَخْلِطُ بِهِ مَا لَيْسَ مِنْهُ قَالَ لَا قَالَ فَكُلُّهُ طَيِّبٌ
Telah menceritakan kepada kami `Ali bin Bahr: telah menceritakan kepada kami `Isa bin Yunus: telah menceritakan kepada kami Zakariya: dari Abu Ishaq dari Hani’ bin Hani’ dari `Ali radhiallahu `anhu; dia berkata, “Abu Bakar radhial-lahu `anhu apabila membaca Al-Qur’an dia membacanya dengan melembutkan suaranya, `Umar radhiallahu `anhu membaca dengan mengeraskan suaranya, sedangkan `Ammar radhiallahu `anhu membaca Al-Qur’an dengan mengambil dari surat ini dan dari surat itu. Kemudian hal itu disampaikan kepada Nabi shallallahu `alaihi wasallam, maka beliau berkata kepada Abu Bakar, ‘Kenapa kamu membaca dengan pelan?’ Dia menjawab, ‘Aku memperdengarkan kepada Dzat yang bermunajat kepada-Nya.’ Beliau bertanya kepada `Umar, ‘Kenapa kamu mengeraskan bacaanmu?’ Dia menjawab, ‘Saya ingin mengusir syetan dan membangunkan orang yang mengantuk.’ Beliau juga bertanya kepada `Ammar, ‘Kenapa kamu mengambil dari surat ini dan dari surat itu?’ Dia menjawab, ‘Apakah anda mendengarku mencampuradukkan sesuatu yang bukan darinya?’ Beliau menjawab, ‘Tidak.’ Beliau bersabda, ‘Semuanya baik.’”
HR Ahmad [823]
Para perawinya tsiqah

Hadits 27
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى وَعَبْدُ الرَّحْمَنِ وَابْنُ أَبِي عَدِيٍّ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ سُلَيْمَانَ عَنْ سَعْدِ بْنِ عُبَيْدَةَ عَنْ الْمُسْتَوْرِدِ بْنِ الْأَحْنَفِ عَنْ صِلَةَ بْنِ زُفَرَ عَنْ حُذَيْفَةَ
أَنَّهُ صَلَّى إِلَى جَنْبِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْلَةً فَقَرَأَ فَكَانَ إِذَا مَرَّ بِآيَةِ عَذَابٍ وَقَفَ وَتَعَوَّذَ وَإِذَا مَرَّ بِآيَةِ رَحْمَةٍ وَقَفَ فَدَعَا
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Basyar: dia berkata, telah menceritakan kepada kami Yahya dan `Abdurrahman dan Ibnu Abu `Adi: dari Syu`bah dari Sulaiman dari Sa`d bin `Ubaidah dari Al-Mustaurid bin Al-Ahnaf dari Shilah bin Zufar dari Hudzaifah; dia berkata bahwa pada suatu malam ia pernah mengerjakan shalat di samping Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam, dan beliau membaca surat. Jika beliau melalui bacaan yang berkenaan tentang adzab maka beliau berhenti dan ber-ta`awudz (berlindung), sedangkan jika beliau melalui ayat yang berkenaan dengan rahmat maka beliau berhenti serta berdoa.
HR Nasa’i [998]
Lihat juga: Ibnu Majah [1341]
Tahqiq Albani: Shahih

Hadits 28
حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ مُعَاذٍ الضَّرِيرُ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ جَعْفَرٍ الْمَدَنِيُّ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ إِسْمَعِيلَ بْنِ مُجَمِّعٍ عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ عَنْ جَابِرٍ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مِنْ أَحْسَنِ النَّاسِ صَوْتًا بِالْقُرْآنِ الَّذِي إِذَا سَمِعْتُمُوهُ يَقْرَأُ حَسِبْتُمُوهُ يَخْشَى اللَّهَ
Telah menceritakan kepada kami Bisyr bin Mu`adz Adh-Dharir: telah menceritakan kepada kami `Abdullah bin Ja`far Al-Madani: telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Isma`il bin Mujammi`: dari Abu Zubair dari Jabir; ia berkata, “Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bersabda, ‘Sesungguhnya orang yang paling baik suaranya dalam membaca Al-Qur’an adalah orang yang apabila kalian mendengarnya sedang membaca (Al-Qur’an), kalian mengiranya ia takut kepada Allah.’”
HR Ibnu Majah [1329]
Lihat juga: Darimi [3353]
Tahqiq Albani: Shahih

Hadits 29
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى أَخْبَرَنَا أَبُو قُدَامَةَ الْحَارِثُ بْنُ عُبَيْدٍ عَنْ أَبِي عِمْرَانَ عَنْ جُنْدَبِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الْبَجَلِيِّ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اقْرَءُوا الْقُرْآنَ مَا ائْتَلَفَتْ عَلَيْهِ قُلُوبُكُمْ فَإِذَا اخْتَلَفْتُمْ فِيهِ فَقُومُوا
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya: telah mengabarkan kepada kami Abu Qudamah Al-Harits bin `Ubaid: dari Abu `Imran dari Jundab bin `Abdullah Al-Bajali; dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Bacalah Al-Qur’an, selama perhatian hatimu terpusat padanya. Apabila kalian bimbang, maka berhentilah.”
HR Muslim [4819]
Lihat juga: Bukhari [4672], [4673], [6816], [6817]; Muslim [4820]; Ahmad [18062]; Darimi [3225], [3226], [3227]

Hadits 30
حَدَّثَنَا هَارُونُ بْنُ مَعْرُوفٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ ح و حَدَّثَنِي أَبُو الطَّاهِرِ وَحَرْمَلَةُ قَالَا أَخْبَرَنَا ابْنُ وَهْبٍ عَنْ يُونُسَ بْنِ يَزِيدَ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ السَّائِبِ بْنِ يَزِيدَ وَعُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَخْبَرَاهُ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَبْدٍ الْقَارِيِّ قَالَ سَمِعْتُ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ يَقُولُا
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ نَامَ عَنْ حِزْبِهِ أَوْ عَنْ شَيْءٍ مِنْهُ فَقَرَأَهُ فِيمَا بَيْنَ صَلَاةِ الْفَجْرِ وَصَلَاةِ الظُّهْرِ كُتِبَ لَهُ كَأَنَّمَا قَرَأَهُ مِنْ اللَّيْلِ
Telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma`ruf: telah menceritakan kepada kami `Abdullah bin Wahb; (dan diriwayatkan dari jalur lain) Telah menceritakan kepadaku Abu Thahir dan Harmalah; keduanya berkata: telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahab: dari Yunus bin Yazid dari Ibnu Syihab dari Sa’ib bin Yazid dan `Ubaidullah bin `Abdillah, keduanya mengabarkan kepadanya: dari `Abdurrahman bin `Abdul Qariy; katanya: Aku mendengar `Umar bin Khattab mengatakan: Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bersabda, “Siapa yang ketiduran dari hizib (bacaan Al-Qur’an) atau sesuatu daripadanya, lantas ia membacanya di waktu antara shalat fajar (subuh) dan shalat zhuhur, maka akan dicatat baginya sebagaimana ia membacanya ketika malam hari.”
HR Muslim [1236]
Lihat juga: Abu Daud [1118]; Darimi [1441]; Ibnu Majah [1333]; Nasa’i [1767], [1768]; Tirmidzi [530]

Hadits 31
حَدَّثَنِي الْقَاسِمُ بْنُ زَكَرِيَّاءَ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُوسَى عَنْ شَيْبَانَ عَنْ يَحْيَى عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ مَوْلَى بَنِي زُهْرَةَ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ قَالَ وَأَحْسَبُنِي قَدْ سَمِعْتُهُ أَنَا مِنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ
قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اقْرَأْ الْقُرْآنَ فِي كُلِّ شَهْرٍ قَالَ قُلْتُ إِنِّي أَجِدُ قُوَّةً قَالَ فَاقْرَأْهُ فِي عِشْرِينَ لَيْلَةً قَالَ قُلْتُ إِنِّي أَجِدُ قُوَّةً قَالَ فَاقْرَأْهُ فِي سَبْعٍ وَلَا تَزِدْ عَلَى ذَلِكَ
Telah menceritakan kepadaku Al-Qasim bin Zakariya: telah menceritakan ke-pada kami `Ubaidullah bin Musa: dari Syaiban dari Yahya: dari Muhammad bin `Abdurrahman, maula Bani Zuhrah dari Abu Salamah; ia berkata, -dan saya me-nyangka bahwa (ia berkata)- saya telah mendengarnya dari Abu Salamah dari `Abdullah bin `Amr radhiallahu `anhuma; ia berkata: Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bersabda kepadaku, “Bacalah (khatamkanlah) Al-Qur’an sekali pada setiap bulannya.” Saya berkata, “Saya masih kuat (dari itu).” Beliau bersabda, “Kalau begitu, pada setiap dua puluh hari sekali.” Saya berkata lagi, “Saya masih kuat (kurang dari itu).” Beliau bersabda, “Kalau begitu, bacalah (khatamkanlah) pada setiap tujuh hari sekali, dan jangan kamu menguranginya lagi.”
HR Muslim [1964]
Lihat juga: Bukhari [4666]; Abu Daud [1180], [1183]; Darimi [3350]

Hadits 32
قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الطَّائِفِيُّ عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَوْسٍ الثَّقَفِيِّ عَنْ جَدِّهِ أَوْسِ بْنِ حُذَيْفَةَ قَالَ
كُنْتُ فِي الْوَفْدِ الَّذِينَ أَتَوْا النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَسْلَمُوا مِنْ ثَقِيفٍ مِنْ بَنِي مَالِكٍ أَنْزَلَنَا فِي قُبَّةٍ لَهُ فَكَانَ يَخْتَلِفُ إِلَيْنَا بَيْنَ بُيُوتِهِ وَبَيْنَ الْمَسْجِدِ فَإِذَا صَلَّى الْعِشَاءَ الْآخِرَةَ انْصَرَفَ إِلَيْنَا وَلَا نَبْرَحُ حَتَّى يُحَدِّثَنَا وَيَشْتَكِي قُرَيْشًا وَيَشْتَكِي أَهْلَ مَكَّةَ ثُمَّ يَقُولُ لَا سَوَاءَ كُنَّا بِمَكَّةَ مُسْتَذَلِّينَ وَمُسْتَضْعَفِينَ فَلَمَّا خَرَجْنَا إِلَى الْمَدِينَةِ كَانَتْ سِجَالُ الْحَرْبِ عَلَيْنَا وَلَنَا فَمَكَثَ عَنَّا لَيْلَةً لَمْ يَأْتِنَا حَتَّى طَالَ ذَلِكَ عَلَيْنَا بَعْدَ الْعِشَاءِ قَالَ قُلْنَا مَا أَمْكَثَكَ عَنَّا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ طَرَأَ عَلَيَّ حِزْبٌ مِنْ الْقُرْآنِ فَأَرَدْتُ أَنْ لَا أَخْرُجَ حَتَّى أَقْضِيَهُ قَالَ فَسَأَلْنَا أَصْحَابَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ أَصْبَحْنَا قَالَ قُلْنَا كَيْفَ تُحَزِّبُونَ الْقُرْآنَ قَالُوا نُحَزِّبُهُ ثَلَاثَ سُوَرٍ وَخَمْسَ سُوَرٍ وَسَبْعَ سُوَرٍ وَتِسْعَ سُوَرٍ وَإِحْدَى عَشْرَةَ سُورَةً وَثَلَاثَ عَشْرَةَ سُورَةً وَحِزْبَ الْمُفَصَّلِ مِنْ قَافْ حَتَّى يُخْتَمَ
(Ahmad bin Hanbal) berkata: telah menceritakan kepada kami `Abdurrahman bin Mahdi: telah menceritakan kepada kami `Abdullah bin `Abdurrahman Ath-Tha’ifi: dari `Utsman bin `Abdullah bin Aus Ats-Tsaqafi dari kakeknya, Aus bin Hudzaifah yang berkata: Saya berada dalam rombongan utusan yang mendatangi Nabi shallallahu `alaihi wasallam. Mereka telah masuk Islam, dari kabilah Tsaqif, dari Bani Malik. Kami mendatangi kemah besar beliau, yang kemah tersebut berada antara rumahnya dan masjid. Jika beliau telah melaksanakan shalat Isya’ pada akhir malam, beliau mengunjungi kami, dan kami tidak meninggalkan tempat itu sampai beliau menceritakan kepada kami dan mengadukan penderitaannya dari orang Quraisy dan penduduk Makkah. Selanjutnya beliau bersabda, “Tidak sama, kami di Makkah dalam keadaan selalu dihinakan dan dilemahkan. Tatkala kami keluar ke Madinah, terjadilah peperangan. Kemenangan dan kekalahan terjadi silih berganti, terkadang kami menerima kekalahan, namun terkadang memperoleh kemenangan.” Suatu malam beliau tidak mendatangi kami, hal itu berlalu sekian lama sesudah waktu Isya’. (Aus bin Hudzaifah) berkata: kami berkata, “Apa yang menyebabkan anda meninggalkan kami wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “Telah turun kepadaku hizb Al-Qur’an, sehingga aku tidak ingin keluar sampai hal (hizb) itu selesai.” (Aus bin Hudzaifah) berkata, “Kami bertanya kepada para sahabat Rasulullah ahallallahu `alaihi wasallam pada pagi harinya, ‘Bagaimana kalian membagi pengelompokan Al-Qur’an?’ Mereka menjawab, ‘Kami membaginya menjadi tiga surat, lima surat, tujuh surat, sembilan surat, sebelas surat, tiga belas surat, dan hizb Al-Mufashshal yaitu dari surat Qaf sampai akhir.’”
HR Ahmad [15578]
Lihat juga: Ahmad [18248]
Para perawinya tsiqah hafidz dan maqbul

Hadits 33
حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا أَبِي وَأَبُو مُعَاوِيَةَ ح و حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى وَاللَّفْظُ لَهُ قَالَ أَخْبَرَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ شَقِيقٍ قَالَ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ
تَعَاهَدُوا هَذِهِ الْمَصَاحِفَ وَرُبَّمَا قَالَ الْقُرْآنَ فَلَهُوَ أَشَدُّ تَفَصِّيًا مِنْ صُدُورِ الرِّجَالِ مِنْ النَّعَمِ مِنْ عُقُلِهِ قَالَ وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَقُلْ أَحَدُكُمْ نَسِيتُ آيَةَ كَيْتَ وَكَيْتَ بَلْ هُوَ نُسِّيَ
Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair: telah menceritakan kepada kami bapakku dan Abu Mu`awiyah. (Dalam jalur lain) Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya -lafazh adalah miliknya-, ia berkata: telah mengabarkan kepada kami Abu Mu`awiyah: dari Al-A`masy dari Syaqiq; ia berkata: `Abdullah (Ibnu Mas`ud) berkata, “Sering-seringlah kalian membaca Mushhaf ini -sepertinya ia juga mengatakan Al-Qur’an-, karena ia lebih cepat hilangnya dari dada para penghafalnya daripada unta dari ikatannya.” `Abdullah berkata: Dan Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam telah bersabda, “Janganlah salah seorang dari kalian mengatakan, ‘Saya telah lupa ayat ini dan itu.’ Akan tetapi hendaklah ia mengatakan, ‘Saya telah dilupakan.’”
HR Muslim [1315]
Lihat juga: Bukhari [4651], [4643]; Muslim [1313], [1314], [1316]; Ahmad [3437], [3764], [3816], [3876], [3962], [4062], [4148], [4436], [4529], [4613], [5063], [5653]; Darimi [2627], [3213]; Nasa’i [933], [934]; Tirmidzi [2866]; Ibnu Majah [3773]

Hadits 34
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ وَمُحَمَّدُ بْنُ إِسْمَعِيلَ قَالَا حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا مُغِيرَةُ بْنُ زِيَادٍ الْمَوْصِلِيُّ عَنْ عُبَادَةَ بْنِ نُسَيٍّ عَنْ الْأَسْوَدِ بْنِ ثَعْلَبَةَ عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ قَالَ
عَلَّمْتُ نَاسًا مِنْ أَهْلِ الصُّفَّةِ الْقُرْآنَ وَالْكِتَابَةَ فَأَهْدَى إِلَيَّ رَجُلٌ مِنْهُمْ قَوْسًا فَقُلْتُ لَيْسَتْ بِمَالٍ وَأَرْمِي عَنْهَا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَسَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْهَا فَقَالَ إِنْ سَرَّكَ أَنْ تُطَوَّقَ بِهَا طَوْقًا مِنْ نَارٍ فَاقْبَلْهَا
Telah menceritakan kepada kami `Ali bin Muhammad dan Muhammad bin Isma`il, keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami Waki`: telah menceritakan kepada kami Mughirah bin Ziyad Al-Maushili: dari Ubadah bin Nusay dari Al-Aswad bin Tsa`labah dari `Ubadah bin Ash-Shamit; ia berkata, “Aku mengajari Al-Qur’an dan menulis kepada beberapa orang dari penghuni Ash-Shuffah, lalu seorang dari mereka memberiku hadiah sebuah busur panah. Maka aku pun berkata, ‘Ini bukanlah termasuk harta, dan aku gunakan di jalan Allah.’ Lalu aku tanyakan hal itu kepada Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam. Beliau menjawab, ‘Jika engkau suka untuk dikalungi api neraka, maka terimalah.’”
HR Ibnu Majah [2148]
Lihat juga: Abu Daud [2964]; Ahmad [21632]
Tahqiq Albani: Shahih

Hadits 35
حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنِ الدَّسْتُوَائِيِّ عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ عَنْ أَبِي رَاشِدٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ شِبْلٍ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اقْرَءُوا الْقُرْآنَ وَلَا تَأْكُلُوا بِهِ وَلَا تَسْتَكْثِرُوا بِهِ وَلَا تَجْفُوا عَنْهُ وَلَا تَغْلُوا فِيهِ
Telah menceritakan kepada kami Waki`: dari Ad-Dastuwa’i dari Yahya bin Abu Katsir dari Abu Rasyid dari `Abdurrahman bin Syibl; ia berkata: Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bersabda, “Bacalah Al-Qur’an, janganlah kalian ma-kan dengannya, jangan pula memperbanyak (harta) dengannya, jangan terlalu kaku dan janganlah berlebihan di dalamnya.”
HR Ahmad [14986]
Lihat juga: Ahmad [14981], [15110], [15115], [15117]
Para perawinya tsiqah.

Hadits 36
حَدَّثَنَا مَحْمُودُ بْنُ غَيْلَانَ حَدَّثَنَا أَبُو أَحْمَدَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ خَيْثَمَةَ عَنْ الْحَسَنِ عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ
أَنَّهُ مَرَّ عَلَى قَاصٍّ يَقْرَأُ ثُمَّ سَأَلَ فَاسْتَرْجَعَ ثُمَّ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ قَرَأَ الْقُرْآنَ فَلْيَسْأَلْ اللَّهَ بِهِ فَإِنَّهُ سَيَجِيءُ أَقْوَامٌ يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ يَسْأَلُونَ بِهِ النَّاسَ
Telah menceritakan kepada kami Mahmud bin Ghailan: telah menceritakan kepada kami Abu Ahmad: telah menceritakan kepada kami Sufyan: dari Al-A`masy dari Khaitsamah dari Al-Hasan dari `Imran bin Hushain; ia melewati tukang cerita tengah membaca Al-Qur’an, setelah itu ia meminta, lalu `Imran kembali kemudian berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bersabda, ‘Barangsiapa membaca Al-Qur’an, hendaklah meminta kepada Allah dengannya, karena sungguh akan datang suatu kaum yang membaca Al-Qur’an, lalu dengannya mereka meminta-minta kepada orang.’”
HR Tirmidzi [2841]
Tahqiq Albani: Hasan

Hadits 37
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ بْنِ الْحَارِثِ التَّيْمِيِّ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهُ قَالَ
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ يَخْرُجُ فِيكُمْ قَوْمٌ تَحْقِرُونَ صَلَاتَكُمْ مَعَ صَلَاتِهِمْ وَصِيَامَكُمْ مَعَ صِيَامِهِمْ وَعَمَلَكُمْ مَعَ عَمَلِهِمْ وَيَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لَا يُجَاوِزُ حَنَاجِرَهُمْ يَمْرُقُونَ مِنْ الدِّينِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنْ الرَّمِيَّةِ يَنْظُرُ فِي النَّصْلِ فَلَا يَرَى شَيْئًا وَيَنْظُرُ فِي الْقِدْحِ فَلَا يَرَى شَيْئًا وَيَنْظُرُ فِي الرِّيشِ فَلَا يَرَى شَيْئًا وَيَتَمَارَى فِي الْفُوقِ
Telah menceritakan kepada kami `Abdullah bin Yusuf: telah mengabarkan kepada kami Malik: dari Yahya bin Sa`id dari Muhammad bin Ibrahim bin Al-Harits At-Taimi dari Abu Salamah bin `Abdurrahman dari Abu Sa`id Al-Khudri radhiallahu `anhu; ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bersabda, “Akan ada suatu kaum yang berada ditengah-tengah kalian, dan kalian akan meremehkan shalat kalian bila melihat shalat mereka, begitu juga dengan shaum kalian jika melihat shaum mereka, serta amal kalian jika melihat amal mereka. Dan mereka membaca Al-Qur’an, namun bacaan mereka tidak sampai melewati batas tenggorokan, mereka keluar dari Ad-Din, sebagaimana meluncurnya anak panah dari busurnya. Ia melihat pada ujung panahnya, namun ia tidak mendapatkan sesuatu, kemudian melihat pada lubangnya, juga tak menemukan sesuatu, lalu ia melihat pada bulunya juga tidak melihat sesuatu. Ia pun saling berselisih akan ujung panahnya.”
HR Bukhari [4670]
Lihat juga: Muslim [1771]; Muwatha [428]

Hadits 38
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ حَبِيبٍ الْحَارِثِيُّ حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ الْحَارِثِ حَدَّثَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ حَدَّثَنِي يُونُسُ بْنُ يُوسُفَ عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ يَسَارٍ قَالَ
تَفَرَّقَ النَّاسُ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ فَقَالَ لَهُ نَاتِلُ أَهْلِ الشَّامِ أَيُّهَا الشَّيْخُ حَدِّثْنَا حَدِيثًا سَمِعْتَهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ نَعَمْ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ أَوَّلَ النَّاسِ يُقْضَى يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَيْهِ رَجُلٌ اسْتُشْهِدَ فَأُتِيَ بِهِ فَعَرَّفَهُ نِعَمَهُ فَعَرَفَهَا قَالَ فَمَا عَمِلْتَ فِيهَا قَالَ قَاتَلْتُ فِيكَ حَتَّى اسْتُشْهِدْتُ قَالَ كَذَبْتَ وَلَكِنَّكَ قَاتَلْتَ لِأَنْ يُقَالَ جَرِيءٌ فَقَدْ قِيلَ ثُمَّ أُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ حَتَّى أُلْقِيَ فِي النَّارِ وَرَجُلٌ تَعَلَّمَ الْعِلْمَ وَعَلَّمَهُ وَقَرَأَ الْقُرْآنَ فَأُتِيَ بِهِ فَعَرَّفَهُ نِعَمَهُ فَعَرَفَهَا قَالَ فَمَا عَمِلْتَ فِيهَا قَالَ تَعَلَّمْتُ الْعِلْمَ وَعَلَّمْتُهُ وَقَرَأْتُ فِيكَ الْقُرْآنَ قَالَ كَذَبْتَ وَلَكِنَّكَ تَعَلَّمْتَ الْعِلْمَ لِيُقَالَ عَالِمٌ وَقَرَأْتَ الْقُرْآنَ لِيُقَالَ هُوَ قَارِئٌ فَقَدْ قِيلَ ثُمَّ أُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ حَتَّى أُلْقِيَ فِي النَّارِ وَرَجُلٌ وَسَّعَ اللَّهُ عَلَيْهِ وَأَعْطَاهُ مِنْ أَصْنَافِ الْمَالِ كُلِّهِ فَأُتِيَ بِهِ فَعَرَّفَهُ نِعَمَهُ فَعَرَفَهَا قَالَ فَمَا عَمِلْتَ فِيهَا قَالَ مَا تَرَكْتُ مِنْ سَبِيلٍ تُحِبُّ أَنْ يُنْفَقَ فِيهَا إِلَّا أَنْفَقْتُ فِيهَا لَكَ قَالَ كَذَبْتَ وَلَكِنَّكَ فَعَلْتَ لِيُقَالَ هُوَ جَوَادٌ فَقَدْ قِيلَ ثُمَّ أُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ ثُمَّ أُلْقِيَ فِي النَّارِ
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib Al-Haritsi: telah menceritakan kepada kami Khalid bin Al Harits: telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij: telah menceritakan kepadaku Yunus bin Yusuf: dari Sulaiman bin Yasar; ia berkata: Orang-orang berpencar dari hadapan Abu Hurairah, setelah itu Natil, seorang penduduk Syam, berkata, “Wahai Syaikh, ceritakanlah kepada kami hadits yang pernah kamu dengar dari Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam!” Dia menjawab, “Ya, saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bersabda, ‘Sesungguhnya manusia yang pertama kali dihisab pada hari Kiamat ialah seseorang yang mati syahid, lalu diperlihatkan kepadanya kenikmatan sehingga ia mengetahuinya dengan jelas, lantas Dia (Allah) bertanya, ‘Apa yang telah kamu lakukan di dunia wahai hamba-Ku? Dia menjawab, ‘Saya berjuang dan berperang demi Engkau ya Allah sehingga saya mati syahid.’ Allah berfirman, ‘Dusta kamu, sebenarnya kamu berperang bukan karena untuk-Ku, melainkan agar kamu disebut sebagai orang yang berani. Kini kamu telah menyandang gelar tersebut.’ Kemudian diperintahkan kepadanya supaya dicampakkan dan dilemparkan ke dalam neraka. Dan didatangkan pula seseorang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya, lalu diperlihatkan kepadanya kenikmatan sehingga ia mengetahuinya dengan jelas, Allah bertanya, ‘Apa yang telah kamu perbuat?’ Dia menjawab, ‘Saya telah belajar ilmu dan mengajarkannya, saya juga membaca Al-Qur’an demi Engkau.’ Allah berfirman, ‘Kamu dusta, akan tetapi kamu belajar ilmu dan mengajarkannya serta membaca Al-Qur’an agar dikatakan seorang yang mahir dalam membaca, dan kini kamu telah dikatakan seperti itu.’ Kemudian diperintahkan kepadanya supaya dia dicampakkan dan dilemparkan ke dalam neraka. Dan seorang laki-laki yang diberi keluasan rezeki oleh Allah, kemudian dia menginfakkan hartanya semua, lalu diperlihatkan kepadanya kenikmatan sehingga ia mengetahuinya dengan jelas. Allah bertanya, ‘Apa yang telah kamu perbuat dengannya?’ Dia menjawab, ‘Saya tidak meninggalkannya sedikit pun melainkan saya infakkan harta benda tersebut di jalan yang Engkau ridhai.’ Allah berfirman, ‘Dusta kamu, akan tetapi kamu melakukan hal itu supaya kamu dikatakan seorang yang dermawan, dan kini kamu telah dikatakan seperti itu.’ Kemudian diperintahkan kepadanya supaya dia dicampakkan dan dilemparkan ke dalam neraka.’”
HR Muslim [3527]
Lihat juga: Nasa’i [3086]; Ahmad [7928]

Hadits 39
حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ مَنْصُورٍ حَدَّثَنَا حَبَّانُ بْنُ هِلَالٍ حَدَّثَنَا أَبَانُ حَدَّثَنَا يَحْيَى أَنَّ زَيْدًا حَدَّثَهُ أَنَّ أَبَا سَلَّامٍ حَدَّثَهُ عَنْ أَبِي مَالِكٍ الْأَشْعَرِيِّ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الطُّهُورُ شَطْرُ الْإِيمَانِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ تَمْلَأُ الْمِيزَانَ وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ تَمْلَآَنِ أَوْ تَمْلَأُ مَا بَيْنَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالصَّلَاةُ نُورٌ وَالصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ وَالصَّبْرُ ضِيَاءٌ وَالْقُرْآنُ حُجَّةٌ لَكَ أَوْ عَلَيْكَ كُلُّ النَّاسِ يَغْدُو فَبَايِعٌ نَفْسَهُ فَمُعْتِقُهَا أَوْ مُوبِقُهَا
Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Manshur: telah menceritakan kepada kami Habban bin Hilal: telah menceritakan kepada kami Aban: telah menceritakan kepada kami Yahya: bahwa Zaid telah menceritakan kepadanya: bahwa Abu Sallam telah menceritakan kepadanya: dari Abu Malik Al-Asy`ari; dia berkata, “Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bersabda, ‘Bersuci adalah setengah dari iman; alhamdulillah memenuhi timbangan; subhanallah wa alhamdulillah keduanya memenuhi, atau salah satunya memenuhi apa yang ada antara langit dan bumi; shalat adalah cahaya; sedekah adalah petunjuk; kesabaran adalah sinar; dan Al-Qur’an adalah hujjah untuk amal kebaikanmu dan hujjah atas amal kejelekanmu. Setiap manusia berusaha, maka ada orang yang menjual dirinya sehingga membebaskannya atau menghancurkannya.’”
HR Muslim [328]
Lihat juga: Ahmad [21834]; Darimi [651]; Ibnu Majah [276]; Nasa’i [2394]; Tirmidzi [3439]

Hadits 40
حَدَّثَنَا يَزِيدُ أَنْبَأَنَا فُضَيْلُ بْنُ مَرْزُوقٍ حَدَّثَنَا أَبُو سَلَمَةَ الْجُهَنِيُّ عَنِ الْقَاسِمِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا أَصَابَ أَحَدًا قَطُّ هَمٌّ وَلَا حَزَنٌ فَقَالَ اللَّهُمَّ إِنِّي عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ وَابْنُ أَمَتِكَ نَاصِيَتِي بِيَدِكَ مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ أَوْ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيعَ قَلْبِي وَنُورَ صَدْرِي وَجِلَاءَ حُزْنِي وَذَهَابَ هَمِّي إِلَّا أَذْهَبَ اللَّهُ هَمَّهُ وَحُزْنَهُ وَأَبْدَلَهُ مَكَانَهُ فَرَجًا قَالَ فَقِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَلَا نَتَعَلَّمُهَا فَقَالَ بَلَى يَنْبَغِي لِمَنْ سَمِعَهَا أَنْ يَتَعَلَّمَهَا
Telah menceritakan kepada kami Yazid: telah memberitakan kepada kami Fudhail bin Marzuq: telah menceritakan kepada kami Abu Salamah Al-Juhani: dari Al-Qosim bin `Abdurrahman dari ayahnya dari `Abdullah; ia berkata: Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bersabda, “Tidaklah seseorang mengalami kesedihan dan tidak pula duka, lalu ia mengucapkan: ‘Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak hamba-Mu dan anak hamba wanita-Mu, ubun-ubunku berada di Tangan-Mu, Hukum-Mu berlaku padaku dan ketetapan-Mu padaku adalah adil. Aku memohon kepada-Mu dengan segenap Nama-Mu atau yang Engkau namai diri-Mu dengannya, atau yang Engkau ajarkan kepada salah seorang dari makhluk-Mu atau engkau turunkan di dalam kitab-Mu atau yang Engkau simpan dalam ilmu ghaib di sisi-Mu, agar Engkau menjadikan Al-Qur’an sebagai penyejuk hatiku dan cahaya dadaku serta penawar kesedihanku dan pelenyap dukaku.’ Kecuali Allah akan menghilangkan kesedihan dan kedukaan serta menggantinya dengan jalan keluar.” Ia berkata: Lalu dikatakan, “Wahai Rasulullah, bolehkah kami mempelajarinya?” Beliau menjawab, “Tentu, orang yang telah mendengarnya semestinya mempelajarinya.”
HR Ahmad [3528]
Lihat juga: Ahmad [4091]
Para perawinya tsiqah dan maqbul

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *